Rafeon-Blog-

Serba Alami untuk Demam Berdarah

Jambu Biji
 Walaupun khasiatnya belum teruji secara medis, tak ada salahnya untuk memberikan jus jambu biji kepada pasien demam berdarah.
Sebab, buah eksotis ini mengandung vitamin C yang sangat tinggi. Bahkan kandungan vitamin C di dalamnya bisa tiga sampai enam kali lebih tinggi dibanding buah jeruk. Lebih tinggi 10 kali dibandingkan dengan pepaya dan 10 sampai 30 kali dibandingkan dengan pisang.

Vitamin C ini terdapat dalam daging buahnya yang segar. Bijinya yang sering tidak dikonsumsi pun mengandung vitaimin C seperti daging buahnya.


Disebutkan dalam buku Foods that Heal, Foods that Harm bahwa 90 gram buah jambu biji lebih dari cukup memenuhi kebutuhan harian vitamin C pada orang dewasa. Buku itu juga menyebutkan meskipun sudah kehilangan hampir 25 persen vitaminnya karena proses pengolahan, jus jambu biji kemasan kotak masih merupakan sumber vitamin C yang baik.


Berkat kandungan vitamin C dosis tinggi ini, kekebalan tubuh dalam melawan bakteri akan meningkat. Proses penyembuhan luka pun jadi lebih cepat. Di samping itu, tekanan darah juga menjadi lebih baik berkat buah ini. Ini karena jambu biji merupakan sumber potassium yang baik.


Cara pemanfaatan : Pilihlah buah yang baru saja masak dan masih berwarna hijau kekuningan. Bila sudah masak, simpan di lemari es. Jangan lupa dicuci terlebih dahulu sebelum dibuat jus.
 

Alang-Alang

Tanaman liar yang sudah ribuan tahun dikenal masyarakat Cina ini bermanfaat untuk kesehatan. Bahkan saat ini tumbuhan bernama latin Imperata cylindrica (L) Beauv sudah sering diteliti secara ilmiah.

Dr. Setiawan Dalimartha dalam bukunya, Ramuan Tradisional untuk Pengobatan Hepatitis, menyebutkan bahwa di luar negeri alang-alang sudah dibuat obat paten.

Hasil penelitian tentang tanaman ini menyebutkan bahwa ada kandungan manitol, glukosa, sakharosa, malic acid, citric acid, coixol, arundoin, cylindrin, fernenol, simiarenol, anemonin, asam kersik, damar, dan logam alkali. Dengan kandungan-kandungan itu, alang-alang bersifat antipiretik (menurunkan panas), diuretik (meluruhkan kemih), hemostatik (menghentikan pendarahan), dan menghilangkan haus.

Pengobatan Cina tradisional menyebutkan, alang-alang memiliki sifat manis dan sejuk. Efek pengobatan tanaman ini memasuki meridian paru-paru, lambung, dan usus kecil. Dengan sifat diuretik yang melancarkan air kencing, alang-alang bermanfaat untuk menyembuhkan penyakit radang ginjal akut.

Sifat diuretik yang mengeluarkan cairan tubuh tak berguna ini juga berguna untuk mengontrol tekanan darah yang cenderung tinggi. Sifat hemostatik yang bisa menghentikan pendarahan pada alang-alang dapat juga dimanfaatkan untuk mengatasi mimisan dan pendarahan di dalam.

Herba ini di dalam tubuh akan menyusup ke dalam organ paru-paru, lambung, dan usus kecil. Maka diingatkan oleh Dr. Setiawan, ramuan alang-alang sebaiknya tidak diberikan kepada mereka yang fungsi lambungnya lemah dan sering buang air kecil.

Bagian tanaman alang-alang yang bisa dimanfaatkan sebagai obat tradisional adalah rimpang, baik yang segar maupun yang telah dikeringkan. Bahan alang-alang ini bisa diperoleh di toko obat Cina. Kini bahkan sudah tersedia minuman alang-alang instan yang berkhasiat menghilangkan panas dalam. Minuman instan ini bisa diperoleh di toko jamu atau toko obat Cina.

Cara pemanfaatan : ambil satu ikat atau gulung akar alang-alang. Cuci dan rebus dalam tiga gelas air hingga tersisa satu gelas. Campur air perasan satu buah jeruk nipis dengan tiga sendok makan air alang-alang tersebut. Pakai seperlunya. Tambahkan pemanis bila ramuan ini ditujukan untuk anak-anak.

Angkung
“Obat kaisar” adalah julukan untuk angkung atau Angong Niuhuang Wan. Karena keampuhannya mengatasi penyakit pada zaman lampau, angkung hanya dikonsumsi oleh kaisar dan para petinggi di dataran Cina.

Angkung diyakini oleh masyarakat Cina bisa membantu menyembuhkan penyakit radang selaput otak, stroke, radang otak, penyakit hati, sampai kejang dan kekurangan cairan tubuh seperti halnya dalam kasus demam berdarah.


Namun, sangat disayangkan harga angkung ternyata amat mahal. Satu pil angkung bisa mencapai harga Rp 250 ribu. Angkung ini biasanya dijual dalam kemasan pil di toko-toko obat Cina.


Untuk membelinya harus hati-hati karena di pasaran ditengarai banyak angkung palsu. Ciri-ciri angkung asli antara lain pil terbungkus kertas keemasan setelah dibuka dari kotaknya. Wujud pil angkung mirip jenang atau dodol, lentur tetapi mudah dipatahkan.


Ciri lainnya adalah cepat sekali larut ketika diseduh dengan air panas bahkan dalam waktu kurang dari 1 menit. Ciri keaslian yang mudah dikenali dari kemasan luar adalah label dan tanda hologram produsennya.


Di samping harganya yang mahal, manfaat angkung tidak langsung terasa setelah minum satu atau dua butir.


“Angkung baru terasa khasiatnya untuk mengatasi penyakit berat setelah diminum secara teratur 6 sampai 8 butir pil setiap hari,” kata Sinse Johanes yang berpraktik di daerah Kalibesar Timur, Jakarta Barat. 

Daun Dewa
Tumbuhan daun dewa bisa juga dipergunakan sebagai pengganti angkung bila harga pil tersebut dianggap terlalu mahal.

Tanaman daun dewa berbentuk semak. Daun adalah bagian tanaman yang dimanfaatkan sebagai obat.

Nama latinnya adalah Gymura segetum (Lour) Merr atau Gynura pseudochina (L) DC dan termasuk ke dalam famili tumbuhan Compositae atau Asteraceae. Tanaman ini dikenal dengan nama daerah bluntas cina, daun dewa, atau samsit.

Herbal yang satu ini dikenal kaya dengan berbagai kandungan kimia seperti saponin, minyak asiri, flavonoid, dan tanin. Dengan kandungan kimia tersebut tumbuhan ini bermanfaat sebagai anticoagulant (mencairkan bekuan darah), stimulasi sirkulasi, menghentikan perdarahan, menghilangkan panas, membersihkan racun.

Tumbuhan dewa ini juga telah tersedia di toko obat Cina dalam bentuk kapsul. Harganya relatif lebih murah dibanding angkung. “Dengan harga Rp 50 sampai 100 ribu, tersedia 120 kapsul daun dewa untuk digunakan selama 10 hari,” kata Sinse Johanes, yang lebih akrab dipanggil Sinse Jo ini.
 
0 komentar:

Followers

Diberdayakan oleh Blogger.

Blog Archive