Membaca adalah kegiatan yang dapat membuka wawasan, pola pikir, pengetahuan dan informasi yang ada di dalam kehidupan manusia. Namun sayangnya minat baca anak semakin berkurang dengan mulai tergerusnya hal itu dengan adanya kemajuan elektronik seperti handphone, game, internet dan televisi. Sebagian besar aktifitas belajar anak dihabiskan untuk kegiatan yang tidak menambah edukasi dan wawasan pada anak.
Salah satu penelitian yang mengungkap lemahnya kemampuan siswa
adalah penelitian Progress in International Reading Literacy Study (PIRLS), yaitu studi internasional dalam bidang membaca pada anak-anak di seluruh dunia yg disponsori oleh The International Association for the Evaluation Achievement. Hasil studi menunjukkan bahwa rata-rata anak Indonesia berada pada urutan keempat dari bawah dari 45 negara di dunia.
adalah penelitian Progress in International Reading Literacy Study (PIRLS), yaitu studi internasional dalam bidang membaca pada anak-anak di seluruh dunia yg disponsori oleh The International Association for the Evaluation Achievement. Hasil studi menunjukkan bahwa rata-rata anak Indonesia berada pada urutan keempat dari bawah dari 45 negara di dunia.
Membaca sebetulnya merupakan kegiatan membunyikan kata-kata yang tersaji dalam bentuk teks. Jika seorang anak yang masih sangat muda sudah dapat mengarahkan pandangannya pada bacaan dari kiri ke kanan, berarti ia telah memahami arah membaca, serta mengetahui bahwa teks tersebut memiliki arti atau pesan tersendiri (Byrnes, 2001). Pendapat ini tentu hanya valid untuk negara-negara yang orientasi membacanya dimulai dari kiri ke kanan, dan tidak valid untuk negara dengan orientasi membaca yang lain, seperti Arab atau Jepang. Adapun definisi membaca secara ilmiah menurut salah satu tokoh yang bernama Snow adalah: suatu proses pemberian makna pada materi yang tercetak, dengan menggunakan pengetahuan tentang huruf-huruf tertulis dan susunan suara dari bahasa oral untuk mendapatkan pengertian.
Dari beberapa definisi di atas, tampak bahwa membaca membutuhkan pemahaman dari apa yang tertulis. Secara lebih rinci, proses membaca merupakan proses yang kompleks, mulai dari melihat bentuk-bentuk alfabet, memaknai, dan mencoba memahaminya melalui berbagai proses berpikir, seperti analisis dan sintesis. Semua kegiatan tersebut melibatkan pengalaman masa lalu dan kerangka berpikir (mindset) yang telah dipelajari agar dapat diperoleh sebuah pemahaman.
Dari beberapa definisi di atas, tampak bahwa membaca membutuhkan pemahaman dari apa yang tertulis. Secara lebih rinci, proses membaca merupakan proses yang kompleks, mulai dari melihat bentuk-bentuk alfabet, memaknai, dan mencoba memahaminya melalui berbagai proses berpikir, seperti analisis dan sintesis. Semua kegiatan tersebut melibatkan pengalaman masa lalu dan kerangka berpikir (mindset) yang telah dipelajari agar dapat diperoleh sebuah pemahaman.
Kemampuan Membaca
Kemampuan membaca yang baik dan benar, sangat penting peranannya dalam membantu anak mempelajari berbagai hal. Melalui aktivitas membaca yang baik dan benar, anak akan mampu mengambil intisari dari bahan bacaannya. Dengan demikian, anak bisa mendapatkan sesuatu dari aktivitas membaca yang ia lakukan.
Semakin banyak intisari yang bisa dipahami dari bahan bacaannya, maka semakin banyak pula pengetahuan yang anak peroleh. Banyaknya pengetahuan ini tentu akan sangat membantu si anak dalam menjalani hari-harinya kemudian. Kemampuan nalar (reasoning) anak, juga akan berkembang dengan pesat ketika ia berhasil mendapatkan informasi melalui bahan bacaannya. Pada tingkatan yang lebih luas, tantangan abad ke-21 mensyaratkan individu mampu memilah dan mengkritisi informasi. Generasi muda yang tak mampu membaca dengan baik dan benar, tentunya akan mengakibat lemahnya kualitas SDM yang akan sulit berkompetisi dengan generasi muda dari negara-negara lain.
Sampai di sini jelaslah bahwa peran kemampuan membaca anak sangat penting bagi keberhasilan diri sendiri, bahkan bisa mempengaruhi kemajuan negara. Tidak semua anak mampu melakukan aktivitas membaca dengan baik dan benar. Penelitian yang dilakukan Tim Program of International Student Assessment (PISA) Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pendidikan Nasional RI menunjukkan bahwa kemahiran membaca anak usia 15 tahun di Indonesia sangat memprihatinkan.
Sekitar 37,6% dari mereka hanya bisa membaca tanpa bisa menangkap maknanya, dan sebanyak 24,8% hanya bisa mengaitkan teks yang dibaca dengan satu informasi pengetahuan
Semakin banyak intisari yang bisa dipahami dari bahan bacaannya, maka semakin banyak pula pengetahuan yang anak peroleh. Banyaknya pengetahuan ini tentu akan sangat membantu si anak dalam menjalani hari-harinya kemudian. Kemampuan nalar (reasoning) anak, juga akan berkembang dengan pesat ketika ia berhasil mendapatkan informasi melalui bahan bacaannya. Pada tingkatan yang lebih luas, tantangan abad ke-21 mensyaratkan individu mampu memilah dan mengkritisi informasi. Generasi muda yang tak mampu membaca dengan baik dan benar, tentunya akan mengakibat lemahnya kualitas SDM yang akan sulit berkompetisi dengan generasi muda dari negara-negara lain.
Sampai di sini jelaslah bahwa peran kemampuan membaca anak sangat penting bagi keberhasilan diri sendiri, bahkan bisa mempengaruhi kemajuan negara. Tidak semua anak mampu melakukan aktivitas membaca dengan baik dan benar. Penelitian yang dilakukan Tim Program of International Student Assessment (PISA) Badan Penelitian dan Pengembangan Departemen Pendidikan Nasional RI menunjukkan bahwa kemahiran membaca anak usia 15 tahun di Indonesia sangat memprihatinkan.
Sekitar 37,6% dari mereka hanya bisa membaca tanpa bisa menangkap maknanya, dan sebanyak 24,8% hanya bisa mengaitkan teks yang dibaca dengan satu informasi pengetahuan
Beberapa strategi Agar Anak dapat gemar membaca
Kunjungi Rutin Toko Buku
Bila jalan-jalan ke mall, usahakan selalu ajak anak ke toko buku agar mereka dapat memilih sendiri buku apa yang ingin mereka baca. Berlah target minimal untuk membeli satu buku setiap kunjungan Berilah teladan
Teladan dari orangtua adalah pelajaran berharga bagi anak untuk mengikuti hal positif dari orangtuaBerlangganan Koran dan Majalah
Berlanggananlah koran atau majalah anak, ilmu pengetahuan dan media lain yang memberikan edukasi dan pengetahuan yang baik bagi anak.
Teladan dari orangtua adalah pelajaran berharga bagi anak untuk mengikuti hal positif dari orangtuaBerlangganan Koran dan Majalah
Berlanggananlah koran atau majalah anak, ilmu pengetahuan dan media lain yang memberikan edukasi dan pengetahuan yang baik bagi anak.
Beri Buku Menarik
Coba berikanlah buku menarik kepada anak, bukan tentang kegiatan atau hal-hal yang bisa mereka temui setiap harinya, melainkan cerita dari zaman atau waktu yang berbeda. Bila anak sudah mulai menemukan cerita yang disukai, mereka pun akan merasa penasaran dan akan terus membaca buku itu.
Beri hadiah atau Reward
Anak terkadang tidak menyadari manfaat dari membaca buku. Maka itu, coba berikan “reward” mereka sesuatu sebagi sebuah hadiah. Contohnya membaca selama masa libur, bila mereka bisa membaca beberapa buku selam hari libur, berikanlah mereka hadiah.
Berceritalah
Cobalah bercerita dan membacakan buku cerita bergambar seperti komik kepada anak. Bedakan suara setiap karakternya. Jangan buat anak fokus terhadap gambar, tapi buatlah mereka berpikir apa yang kan terjadi selanjutnya dalan sebuah kisah atau cerita.
Bermain Sandiwara
Setelah Anda membacakan cerita dengan suara Anda, minta anak untuk bermain sandiwara dengan bermain peran salah satu peran dalam cerita. Dengan begitu, anak akan lebih memahami karakter cerita dan motivasi mereka untuk mengetahui cerita tersebut pun lebih besar.
Pilihlah buku yang menarik
Anak akan membaca bila buku tersebut sesuai dengan minat dan bakat anak, seperti mobil, pesawat, alat musik, dinosaurus dan lainnya.
Posting Komentar